1. Organisasi yang terbentuk atas kesamaan tujuan/ ide (goal)
adalah organisasi yang mudah tumbuh, tapi juga mudah hilang. Organisasi
ini biasanya bertujuan jangka pendek. Contoh yang nyata adalah
organisasi-organisasi yang timbul pada saat kampanye dalam mensukseskan
satu calon di pilkada (pemilihan kepala daerah). Organisasi ini
mengusung ide untuk mendukung satu calon, yang bila pilkada usai baik
dengan hasil kemenangan calon yang didukungnya ataupun sebaliknya,
selesai pula usia organisasi tersebut.
2.
Organisasi atas dasar kesamaan misi, misalnya organisasi yang bersifat
hobi atau tujuan jangka menengah. Sebagai contoh adalah organisasi
kemahasiswaan, organisasi partai politik, organisasi pencinta komputer,
bahkan perusahaan. Organisasi-organisasi ini biasa tempat berkumpul
orang-orang yang memiliki kesamaan misi, misalnya untuk aktif bertukar
pikiran mengenai kemampuan menguasai komputer, terlibat dalam politik,
atau memiliki banyak kenalan. Organisasi ini tidak menyatukan ide-ide
jangka pendek ataupun visi anggotanya.
3.
Organisasi yang bergabung atas dasar visi atau prinsip, misalnya
organisasi keagamaan, organisasi sosial. Organisasi ini lebih
mementingkan visi yang sama antar anggotanya, biasanya tidak memikirkan
hal-hal yang bersifat material dan memiliki anggota yang loyal/ fanatik.
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
·
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional.
· Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal
ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si
pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu
sulit.
·
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga
tidak dapat mendengarkan pesan.
· Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan
tidak mencari informasi lebih lanjut.
·
Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak
tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan
fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh
misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor
pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang
dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah,
nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya
berlaku pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis,
industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan
psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan
penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran
dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
0 komentar:
Posting Komentar